A. Pendahuluan
Di tahun 2007 silam saya masih ingat
betul bagaimana kondisi di daerah wonokromo sampai dengan wonocolo sepanjang
jalan Ahmad Yani. Daerah tersebut mestinya berbeda dari apa yang sekarang dapat
kita lihat sendiri. Dahulunya sebelum program pembangunan jalan Front Tage Road
(FTR) dilaksanakan oleh pemerintah Kota Surabaya masih terlihat
bangunan-bangunan rumah penduduk serta tanah-tanah kosong yang memang sudah
sengaja dipersiapkan oleh pemiliknya untuk program pembangunan jalan FTR.
Bahkan sebagian perusahan ada yang sengaja telah membangun jalan sebelum jalan FTR
dibangun. Seperti Maspion Square dan Jatim Expo yang telah membangun jalan raya
di area perusahaan yang akan di lewati jalan FTR.
Selanjutnya, saya tidak akan membahas
secara detail bagaimana proses pembangunan jalan FTR oleh Pemerintah Kota
Surabaya. Tetapi, berkaitan dengan komunikasi antar budaya sebagai titik tolak
pada tulisan ini, akan dipaparkan tentang bagaimana pembangunan turut serta
dalam pengembangan komunikasi antar budaya bagi masyarakat baik yang secara
langsung terkena dampak pembangunan maupun masyarakat yang memanfaatkan hasil
dari pembangunan itu sendiri.